Saya tertarik mengabadikan isu pendidikan ini dikarenakan menjadi pondasi wajib dalam membangun sumber daya manusia. Permasalahan dunia Pendidikan sering ditemukan pada daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) Sebab itu perlu mendapat perhatian serius, mengingat peran penting pemuda untuk memajukan Indonesia di masa mendatang. Bukan hanya di daerah perkotaan, tapi kita juga harus melihat potensi sumber daya manusia pada daerah terpencil atau terpelosok.
Point ini sangatlah penting tapi sering kita sepelekan. Beragam intrik seputar dunia pendidikan masih menjadi tranding topik yang populer di negeri ini. Seperti yang sering kita lansir dari berbagai koran,televisi, gawai, dan sumber media sosial lainnya.
Disini saya tidak mengulas fenomena dunia pendidikan secara global, terlebih hanya menyorot salah satu daerah terpencil di Polewali Mandar, tepatnya di Tubbi Taramanu. Beberapa menit lalu, saya membaca sebuah laman medsos yang mem-post gambar sejumlah siswa tengah melintas diatas tebing bebatuan. Siswa tersebut berasal dari dua kampung yang terisolir akibat terjadinya longsor pada 14 Oktober 2022 lalu.
Nampak sejumlah siswa berseragam sekolah tengah menanjak jalan tebing. Jalur ini sebagai satu-satunya jalan alternatif yang dekat dengan sekolahnya di SMAN Tutar.
Tak ada pilihan lain, setiap hari puluhan siswa dari Kampung Lullung dan Ro;boang harus ikhlas menapak jalan ini menuju Padang Mawalle, ibukota Kecamatan Tubbi Taramanu. Mereka harus bersiap uji nyali mempertaruhkan asa demi menimbah ilmu untuk masa depannya.
Sudah hampir dua pekan akses jalan menghubungkan dua kampung ini dengan ibukota kecamatan amblas, dan hanya menyisahkan dinding tebing yang terjal. Mungkin saja mereka bisa melalui jalur lain, tapi cukup jauh dan melintasi belantara yang juga tidak kalah ekstrimnya.
Rekam peristiwa semacam ini kalau terjadi 30-an tahun lalu mungkin saja itu pemandangan yang wajar. Namun, cukup ironi jika itu masih terjadi ditengah anggaran pembangunan yang kian pantastis sekarang ini. Sudah lebih setengah abad diproklamirkan kemerdekaan, tapi mereka belum bisa menikmatinya. (*a)
#tutar_polewalimandar